Keburukan2 tokoh pewayangan yang sering dianggap kesatria sejati
Raden Arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Arjuna sering dikatakan sebagai “lelananging Jagad” atau lelaki terhebat di dunia. Namun ibarat peribahasa tak ada gading yang tak retak, Arjuna tetap memiliki keburukan-keburukan dan ternyata tidak sedikit. Antara lain:
1. Sombong. Karena ketampanan dan kesaktiannya, Arjuna menjadi sombong
2. Memaksakan kehendak.
Arjuna pernah memaksakan kehendak terhadap gurunya resi Dorna. Ketika seorang raja bernama Prabu Bambang Ekalaya memohon untuk menjadi murid dari Resi Dorna. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya jauh di atas Arjuna. Hal tersebut menbuat Arjuna iri dan tidak terima. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya berasal dari cincin pusaka bernama Cincin Mustika Ampal yang ada pada ibu jari kanannya, dan arjuna menginginkan cencin pusaka tersebut. untuk memenuhi permintaan itu, Resi Dorna mengajukan syarat pada ekalaya untuk menyerahkan cincin pusakanya pada gurunya itu. Namun cincin itu sudah menjadi satu dengan ibu jari Ekalaya. Jalan satu-satunya ialah dengan memotong ibu jarinya. Karena begitu besar keinginannya berguru pada Resi Dorna, akhirnya Ekalaya rela memotong ibu jarinya untuk diserahkan pada Resi Dorna. Namun siapa sangka ternyata cincin pusaka berikut ibu jarinya itu diberikan kepada Arjuna. Hal tersebut menimbulkan kebencian yang amat dalam bagi Ekalaya terhadap Arjuna diakhir hayatnya itu.
3. Merebut Istri Orang
Arjuna pernah mencintai seorang ratu bernama Dewi Anggreini yang merupakan istri dari Prabu Palgunadi atau Prabu Bambang Ekalaya. Begitu besar cintanya terhadap Dewi Anggraini, Arjuna memaksanya untuk kimpoi lari. Namun Dewi Anggreini menolak karena ia lebih mencintai dan setia pada suaminya. Lalu Dewi Anggreini memutuskan bunuh diri menyusul suaminya yang mati karena kehilangan cincin pusakanya. Jadi Arjuna tidak Hanya merebut pusaka Prabu Palgunadi tetapi juga Istrinya
4. Memanfaatkan keaktian anak-anaknya
Walau terkenal sakti ternyata tidak semua musuh dapat Arjuna kalahkan. Di sisi lain, arjuna banyak memiliki anak dari dengan kesaktian yang luarbiasa. Dan ketika anak-anaknya itu mencari ayahnya, Arjuna sering mengajukan syarat untuk bisa diakui sebagai anaknya harus bisa mengalahkan musuh Arjuna. Dengan alasan anak seorang kesatria tentu juga memiliki kesaktian tinggi seperti ayahnya. Bilang aja gak berani.
5. Menyelingkuhi Istri Saudaranya
Tidak hanya coba merebut Dewi Anggreini dari Prabu Palgunadi, ternyata Arjuna juga terlibat perselingkuhan dengan Dewi Banowati, istri dari saudara jauhnya yaitu Prabu Duryudana. Hal tersebut juga sering dimanfaatkan Arjuna untuk mencuri rahasia dan strategi perang Prabu Duryudana. Hasil dari perseingkuhan itu lahir seorang putri bernama Dewi Pergiwati. Namun untuk menutupi aipnya, bayi itu ditukar dengan bayi laki-laki bernawa Pergiwa. Karena sesuai sumpah Duryudana setelah mengetahui perselingkuhan itu, jika bayi yang dikandungnya perempuan maka itu anak Arjuan dan mereka akan diusir dari Astina. Sebaliknya, jika bayi itu laki-laki maka itu adalah anak Duryudana.
Raden Arjuna adalah putra ketiga dari pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa. Seperti yang lainnya, Arjuna pun sesungguhnya bukan putra Pandu, namun ia adalah putra dari Dewi Kunti dan Batara Indra. Arjuna sering dikatakan sebagai “lelananging Jagad” atau lelaki terhebat di dunia. Namun ibarat peribahasa tak ada gading yang tak retak, Arjuna tetap memiliki keburukan-keburukan dan ternyata tidak sedikit. Antara lain:
1. Sombong. Karena ketampanan dan kesaktiannya, Arjuna menjadi sombong
2. Memaksakan kehendak.
Arjuna pernah memaksakan kehendak terhadap gurunya resi Dorna. Ketika seorang raja bernama Prabu Bambang Ekalaya memohon untuk menjadi murid dari Resi Dorna. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya jauh di atas Arjuna. Hal tersebut menbuat Arjuna iri dan tidak terima. Ternyata kehebatan memanah Ekalaya berasal dari cincin pusaka bernama Cincin Mustika Ampal yang ada pada ibu jari kanannya, dan arjuna menginginkan cencin pusaka tersebut. untuk memenuhi permintaan itu, Resi Dorna mengajukan syarat pada ekalaya untuk menyerahkan cincin pusakanya pada gurunya itu. Namun cincin itu sudah menjadi satu dengan ibu jari Ekalaya. Jalan satu-satunya ialah dengan memotong ibu jarinya. Karena begitu besar keinginannya berguru pada Resi Dorna, akhirnya Ekalaya rela memotong ibu jarinya untuk diserahkan pada Resi Dorna. Namun siapa sangka ternyata cincin pusaka berikut ibu jarinya itu diberikan kepada Arjuna. Hal tersebut menimbulkan kebencian yang amat dalam bagi Ekalaya terhadap Arjuna diakhir hayatnya itu.
3. Merebut Istri Orang
Arjuna pernah mencintai seorang ratu bernama Dewi Anggreini yang merupakan istri dari Prabu Palgunadi atau Prabu Bambang Ekalaya. Begitu besar cintanya terhadap Dewi Anggraini, Arjuna memaksanya untuk kimpoi lari. Namun Dewi Anggreini menolak karena ia lebih mencintai dan setia pada suaminya. Lalu Dewi Anggreini memutuskan bunuh diri menyusul suaminya yang mati karena kehilangan cincin pusakanya. Jadi Arjuna tidak Hanya merebut pusaka Prabu Palgunadi tetapi juga Istrinya
4. Memanfaatkan keaktian anak-anaknya
Walau terkenal sakti ternyata tidak semua musuh dapat Arjuna kalahkan. Di sisi lain, arjuna banyak memiliki anak dari dengan kesaktian yang luarbiasa. Dan ketika anak-anaknya itu mencari ayahnya, Arjuna sering mengajukan syarat untuk bisa diakui sebagai anaknya harus bisa mengalahkan musuh Arjuna. Dengan alasan anak seorang kesatria tentu juga memiliki kesaktian tinggi seperti ayahnya. Bilang aja gak berani.
5. Menyelingkuhi Istri Saudaranya
Tidak hanya coba merebut Dewi Anggreini dari Prabu Palgunadi, ternyata Arjuna juga terlibat perselingkuhan dengan Dewi Banowati, istri dari saudara jauhnya yaitu Prabu Duryudana. Hal tersebut juga sering dimanfaatkan Arjuna untuk mencuri rahasia dan strategi perang Prabu Duryudana. Hasil dari perseingkuhan itu lahir seorang putri bernama Dewi Pergiwati. Namun untuk menutupi aipnya, bayi itu ditukar dengan bayi laki-laki bernawa Pergiwa. Karena sesuai sumpah Duryudana setelah mengetahui perselingkuhan itu, jika bayi yang dikandungnya perempuan maka itu anak Arjuan dan mereka akan diusir dari Astina. Sebaliknya, jika bayi itu laki-laki maka itu adalah anak Duryudana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar