Pernahkah kita berfikir untuk melawan takdir? Manusia di ciptakan dari air yang hina yaitu sperma, bahkan saking hinanya dijual belikan pun tak laku lebih banyak dibuang oleh remaja yang sudah mengenal dunia kenikmatan dengan membuangnya di kamar kecil.
Lalu tumbuhlah janin ketika sel sperma bertemu dengan sel telur yang dimiliki wanita, hingga lahirlah manusia yang masih tak berdaya dengan tubuh mungil dan menggemaskan. Bertambahnya tahun umur manusia semakin tinggi maka manusia mengalami fase penuaan.
Menjadi tua adalah takdir yang di peroleh manusia, tak perduli manusia itu mau percaya adanya Tuhan atau tidak yang jelas tua itu pasti terlebih lagi kematian lebih pasti lagi. Sebab jelas semua yang bernyawa pasti akan mengalami yang namanya kematian.
CARA MUDAH MENDAPATKAN PASSIVE INCOME KLIK DISINI
Hingga di suatu senja ketika Uni Soviet masih ada, ketika Vladimir Lenin dengan gagah perkasa terkenal sebagai pemimpin komunis nomor satu. Alexander Bogdanov hadir sebagai seorang ilmuwan komunis, sebenarnya ia juga tokoh revolusioner, ahli di banyak bidang.
Hingga ia ingin menjadi tetap muda, menolak untuk menderita dan menjadi tua. Maka ia menerapkan ilmu transfusi darah pada tubuhnya tujuannya agar tetap awet muda, dengan menambahkan darah muda yang segar ke dalam tubuhnya.
Transfusi darah saat ini memang di pakai untuk orang-orang yang banyak kehilangan darah, bahkan bila tidak dilakukan transfusi darah resikonya adalah nyawa. Namun tentu saja transfusi darah memiliki resiko tersendiri bila tidak di teliti dengan baik, untuk itu PMI menjadi pusat persediaan kantong darah yang sangat berharga di Indonesia.
Kembali kepada Bogdanov, ia membuat eksperiment dengan peremajaan kembali (rejuvenation) melalui sistem transfusi darah. Apakah berhasil?
Hingga di suatu senja ketika Uni Soviet masih ada, ketika Vladimir Lenin dengan gagah perkasa terkenal sebagai pemimpin komunis nomor satu. Alexander Bogdanov hadir sebagai seorang ilmuwan komunis, sebenarnya ia juga tokoh revolusioner, ahli di banyak bidang.
Hingga ia ingin menjadi tetap muda, menolak untuk menderita dan menjadi tua. Maka ia menerapkan ilmu transfusi darah pada tubuhnya tujuannya agar tetap awet muda, dengan menambahkan darah muda yang segar ke dalam tubuhnya.
Transfusi darah saat ini memang di pakai untuk orang-orang yang banyak kehilangan darah, bahkan bila tidak dilakukan transfusi darah resikonya adalah nyawa. Namun tentu saja transfusi darah memiliki resiko tersendiri bila tidak di teliti dengan baik, untuk itu PMI menjadi pusat persediaan kantong darah yang sangat berharga di Indonesia.
Kembali kepada Bogdanov, ia membuat eksperiment dengan peremajaan kembali (rejuvenation) melalui sistem transfusi darah. Apakah berhasil?
CARA MUDAH MENDAPATKAN PASSIVE INCOME KLIK DISINI
Disaat itu Bogdanov belum memiliki hasil test gemilang karena ia keburu meninggal, karena darah yang ia transfusikan ternyata tidak steril karena terjangkit Malaria dan TBC maka Bogdanov tidak bisa bertambah tua lagi karena ia sudah menutup mata selamanya sebelum beranjak tua. Ia telah mati melawan takdir.
Dengan adanya penemuan transfusi darah ini ternyata masih di pakai hingga kini, namun eksperiment Bogdanov untuk menolak tua di teruskan oleh dokter dari Stanford, Jesse Karmazin. Ia menyuntikkan 2,5 liter plasma darah remaja kepada orang lanjut usia.
Klaimnya para lansia meningkat daya ingatnya, fungsi jantung, serta penampilan. Namun secara uji klinis tidak ada klaim yang membuktikan Jesse Karmazin telah berakhir dengan sukses. Sepertinya kalau berhasil ini adalah operasi plastik dari dalam tubuh.
Transfusi darah memang sangat beresiko, tapi manusia yang ingin keabadian rela merogoh kocek terdalamnya untuk menolak menjadi tua. Dan para ilmuwan masih terus meneruskan langkah Bogdanov untuk mewujudkan idenya, setidaknya manusia akan terus mencoba melawan takdir walau sebenarnya itu hal yang pasti.
Kita tunggu saja terobosan ilmu pengetahuan selanjutnya, pemikiran out of the box memang terlihat konyol tapi dari sinilah manusia berkembang menjadi lebih modern. Apa agan ingin melawan takdir juga? Seperti wajah agan lelaki perkasa dirubah ingin menjadi Lucinta Luna yang imut dan lucu! Setidaknya perbuatan itu adalah salah satu contoh melawan takdir yang sudah sukses dilakukan oleh manusia.
Disaat itu Bogdanov belum memiliki hasil test gemilang karena ia keburu meninggal, karena darah yang ia transfusikan ternyata tidak steril karena terjangkit Malaria dan TBC maka Bogdanov tidak bisa bertambah tua lagi karena ia sudah menutup mata selamanya sebelum beranjak tua. Ia telah mati melawan takdir.
Dengan adanya penemuan transfusi darah ini ternyata masih di pakai hingga kini, namun eksperiment Bogdanov untuk menolak tua di teruskan oleh dokter dari Stanford, Jesse Karmazin. Ia menyuntikkan 2,5 liter plasma darah remaja kepada orang lanjut usia.
Klaimnya para lansia meningkat daya ingatnya, fungsi jantung, serta penampilan. Namun secara uji klinis tidak ada klaim yang membuktikan Jesse Karmazin telah berakhir dengan sukses. Sepertinya kalau berhasil ini adalah operasi plastik dari dalam tubuh.
Transfusi darah memang sangat beresiko, tapi manusia yang ingin keabadian rela merogoh kocek terdalamnya untuk menolak menjadi tua. Dan para ilmuwan masih terus meneruskan langkah Bogdanov untuk mewujudkan idenya, setidaknya manusia akan terus mencoba melawan takdir walau sebenarnya itu hal yang pasti.
Kita tunggu saja terobosan ilmu pengetahuan selanjutnya, pemikiran out of the box memang terlihat konyol tapi dari sinilah manusia berkembang menjadi lebih modern. Apa agan ingin melawan takdir juga? Seperti wajah agan lelaki perkasa dirubah ingin menjadi Lucinta Luna yang imut dan lucu! Setidaknya perbuatan itu adalah salah satu contoh melawan takdir yang sudah sukses dilakukan oleh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar